Rizal Ramli pun mengatakan bahwa tindakan
Ahok menggusur warga Bukit Duri tersebut sangat tidak
berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Selain
itu warga Bukit Duri juga sudah lama tinggal disitu dan rutin
membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Apakah penggusuran itu sesuai dengan
sila ketuhanan yang maha esa? 400 Keluarga di sini yang selama ini bayar
PBB, puluhan tahun di sini. Apakah adil dan beradab? Digusur ke Rawa
Bebek yang jauh, susah cari makan, dan masih harus bayar Rp 1,2 juta
plus plus,” ucap Rizal.
“Ibu-ibu mengatakan kita masih setengah
merdeka. Memang, 70 tahun merdeka baru 20 persen rakyat Indonesia yang
menikmati kemerdekaan. Tugas kita membuat yang 80 persen ini menikmati
kemerdekaan juga,” ujar dia.
Rizal Ramli pun sangat menyayangkan
keputusan Ahok untuk menggusur warga Bukit Duri. Menurut dia semua itu
bisa diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus ada penggusuran dan
pertentangan antara masyarakat dengan pemerintah.
“Kalau niatnya sesuai Pancasila,
solusinya harus manusiawi. Kita bisa bangun Jakarta tanpa tangisan.
Katanya Pancasila tapi apa-apa dilakukan tanpa musyawarah. Jangan sampai
Pancasila jadi jampi-jampi saja. Diomongkan tapi tidak diamalkan. Pak
Sukarno ingin Pancasila itu diamalkan. Kalau tidak dilaksanakan dan
bertentangan, maka makin jauh dari kemerdekaan,” tutur Rizal.
0 komentar:
Posting Komentar